Jakarta — Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) memblokade sebuah mobil kontainer yang bertuliskan Kalla Logistik di Jalan Andi Pangeran Pettarani pada Rabu, 19 Februari 2025. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan yang mereka nilai gagal memberikan kesejahteraan bagi rakyat.
Kontainer tersebut dijadikan panggung orasi oleh para mahasiswa, yang dengan semangat menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintahan Presiden Prabowo. Demonstrasi ini tak hanya mencuri perhatian masyarakat Makassar, tetapi juga menggemakan kebangkitan gerakan mahasiswa yang lebih besar, dengan puncaknya direncanakan terjadi pada Jumat, 21 Februari 2025, dengan tema “Indonesia Gelap” Rabu, 19 Februari 2025.
La Ode Ikra Pratama, yang dikenal sebagai Panglima Besar GAM, berorasi di atas kontainer, menjelaskan alasan mereka menggelar aksi ini. "Ya, ini salah satu dukungan juga terhadap gerakan mahasiswa di Jawa sebagai gerakan Indonesia Gelap," tegasnya. "Aksi ini adalah bagian dari gerakan moral atas demonstrasi besar-besaran yang sudah dilakukan di Jawa dan yang akan kembali dilakukan di seluruh Indonesia."
Kritik tajam dilontarkan La Ode Ikra Pratama terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo. Menurutnya, pemerintahan Prabowo yang baru beberapa bulan berjalan sudah bisa dikatakan gagal total. "Saat ini kenapa katakan Indonesia Gelap karena proses dari progresif dari pemerintahan kepemimpinan Prabowo, itu adalah kepemimpinan gagal," ujarnya.
La Ode Ikra Pratama menyuarakan kekecewaannya terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berfokus pada kesejahteraan masyarakat, melainkan lebih kepada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. "Karena tidak berupaya untuk mensejahterakan masyarakat, tapi berupaya untuk membesarkan produk-produk yang tidak jelas untuk kepentingan pribadi atau kepentingan pemerintah itu sendiri," tambahnya dengan tegas.
Aksi yang dilakukan para mahasiswa ini tidak hanya menjadi perhatian lokal tetapi juga nasional. Gerakan "Indonesia Gelap" direncanakan menjadi puncak dari ketidakpuasan atas berbagai persoalan yang dihadapi bangsa, termasuk ketidakadilan dan kebijakan yang dirasa tidak pro-rakyat.
Dengan jumlah peserta yang terus bertambah, aksi ini diharapkan mampu memberikan tekanan kepada pemerintah untuk lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat, terutama dari kalangan mahasiswa yang kerap menjadi garda terdepan dalam menyuarakan pembenahan dan perubahan.
Protes mahasiswa di Makassar ini pun diarahkan untuk terus mendesak pemerintahan agar lebih berpihak kepada rakyat. La Ode Ikra Pratama dan rekan-rekannya berharap bahwa suara mereka dapat menggugah para pemangku kebijakan untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dan adil serta membuat perencanaan pembangunan yang lebih berpihak kepada kesejahteraan masyarakat luas.
Sebagai agenda, demonstrasi pada Jumat nanti diharapkan tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa Makassar, tetapi juga oleh rekan-rekan mahasiswa di berbagai kota lainnya di Indonesia. Mereka mengusung tema "Indonesia Gelap" sebagai simbol protes terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memihak rakyat.
Keberanian mahasiswa ini menjadi pengingat bahwa suara rakyat, terutama kaum muda, tetap vital dalam menjaga dan mengawasi jalannya pemerintahan. Mereka siap menggelar aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak mendapat tanggapan yang diharapkan.
Semua mata kini tertuju pada pemerintahan Prabowo untuk melihat respon apa yang akan diberikan terhadap gelombang protes yang semakin membesar ini. Akankah pemerintah mendengar dan mengubah kebijakannya, atau justru semakin kehilangan dukungan dari generasi muda yang haus akan keadilan dan kesejahteraan, hanya waktu yang akan menjawab.