Apa Itu Pengertian Liabilitas, Jenis, dan Karakteristiknya

Senin, 30 Juni 2025 | 14:20:38 WIB
pengertian liabilitas

JAKARTA - Pengertian liabilitas merujuk pada kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam menjalankan operasional bisnis. 

Dalam dunia bisnis, banyak elemen yang saling berkaitan, seperti antara aset dan liabilitas, yang keduanya memiliki peran penting dalam kelancaran bisnis. Setiap perusahaan memerlukan aset untuk menunjang aktivitasnya. 

Sementara itu, liabilitas mengacu pada kewajiban atau risiko yang harus dihadapi perusahaan dalam upayanya mengembangkan bisnis. 

Liabilitas tidak hanya berbentuk utang atau pinjaman, namun juga mencakup berbagai macam kewajiban lainnya yang perlu dipahami dengan baik. 

Pengertian liabilitas ini penting agar perusahaan dapat mengelola kewajibannya dengan bijak dan meminimalisir risiko dalam operasional bisnis.

Pengertian Liabilitas

Pengertian liabilitas merujuk pada kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak tertentu dengan menggunakan dana atau sumber daya ekonomi yang dimilikinya. 

Perusahaan biasanya mengambil liabilitas untuk mendukung operasional dan mempercepat pertumbuhannya. Tanpa risiko seperti utang, perusahaan, khususnya yang memiliki aset terbatas, bisa mengalami hambatan dalam perkembangan. 

Liabilitas dalam pengertian yang lebih sederhana adalah kewajiban yang diukur dengan uang dan harus dibayar kepada pihak terkait, seperti individu, bank, atau lembaga keuangan. 

Dalam akuntansi, liabilitas sering kali disebut sebagai hutang yang tercatat dalam persamaan akuntansi sebagai Aset, Liabilitas, dan Ekuitas.

Mengapa perusahaan memiliki liabilitas? Itu berkaitan dengan kebutuhan untuk mengembangkan aset yang terbatas. Dengan mengambil liabilitas, perusahaan dapat tumbuh secara lebih efektif. 

Liabilitas sendiri tidak hanya berupa uang, tetapi juga bisa berupa barang, jasa, atau manfaat ekonomi lainnya. Dalam konteks akuntansi, liabilitas dianggap sebagai kewajiban yang muncul dari transaksi atau kejadian sebelumnya. 

Beberapa karakteristik liabilitas antara lain mencakup hutang atau pinjaman yang diambil untuk meningkatkan pendapatan, kewajiban untuk memberikan layanan atau aset di masa depan, serta tanggung jawab yang harus diselesaikan untuk mencapai manfaat ekonomi.

Perbedaan Liabilitas dan Beban

Liabilitas dan beban sering dianggap sama, namun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Liabilitas biasanya merujuk pada hutang yang digunakan perusahaan untuk memperoleh aset yang diperlukan dalam operasional. 

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan membeli peralatan produksi dengan menggunakan pinjaman, maka transaksi ini termasuk dalam kategori liabilitas.

Sementara itu, beban merujuk pada pembayaran yang sedang berlangsung untuk sesuatu yang tidak memiliki nilai nyata namun digunakan untuk menghasilkan pendapatan. 

Contohnya adalah biaya yang dikeluarkan untuk iklan yang bertujuan menarik pelanggan. Beban dan liabilitas umumnya tercatat di tempat yang berbeda dalam laporan keuangan. 

Liabilitas dicatat dalam neraca keuangan, sementara beban tercatat dalam laporan laba rugi.

Jenis-jenis Liabilitas

Secara umum, liabilitas tercatat dalam neraca laporan keuangan pada akhir periode untuk memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan pada periode tersebut. 

Biasanya, liabilitas ditempatkan di kolom sebelah kanan bersama dengan ekuitas dan disusun sesuai dengan urutan tertentu. Ada dua jenis liabilitas yang perlu diketahui dalam laporan keuangan suatu perusahaan atau bisnis, yaitu:

Long Term Liability (Liabilitas Jangka Panjang)

Jenis liabilitas pertama ini memiliki jangka waktu pembayaran yang diperkirakan akan lebih dari satu tahun. Contoh dari liabilitas jangka panjang antara lain adalah utang hipotik, hutang obligasi, dan pinjaman dana tunai.

Short Term Liability (Liabilitas Jangka Pendek)

Liabilitas jenis ini disebut juga dengan liabilitas lancar, yang berarti kewajiban yang diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu tahun. Beberapa contoh liabilitas jangka pendek antara lain:

  • Kewajiban Pajak Penjualan: Akumulasi pajak penjualan yang diterima dari konsumen dan akan dibayar ke perpajakan saat jatuh tempo.
  • Kewajiban Pajak Penghasilan: Potongan pajak penghasilan yang dipotong dari gaji karyawan dan akan disetorkan ke perpajakan negara.
  • Hutang Hipotek dan Pinjaman Dana: Ketika pembayaran dilakukan secara cicilan per bulan dan total pembayaran kurang dari 12 bulan, maka hutang tersebut termasuk dalam liabilitas jangka pendek.

Selain dua jenis liabilitas yang disebutkan di atas, ada juga modal, yang merupakan jenis liabilitas yang muncul dari selisih antara aset dan utang yang dimiliki perusahaan. 

Modal ini termasuk dalam kategori liabilitas kontinjensi, yang bergantung pada peristiwa yang akan datang dan tidak dapat diprediksi jatuh temponya. 

Oleh karena itu, jenis liabilitas ini jarang digunakan oleh perusahaan. Contohnya termasuk garansi produk, gugatan hukum, dan lainnya.

Karakteristik Liabilitas

Bagi mereka yang sudah lama berbisnis atau baru memulai usaha, istilah liabilitas pasti sudah tidak asing lagi. 

Hal ini disebabkan oleh karakteristik khas yang dimiliki oleh liabilitas. Berikut adalah beberapa karakteristik penting dari liabilitas yang perlu dipahami:

  • Semua pinjaman yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan, baik dari bank, individu, atau sumber lain, harus dibayar pada saat jatuh tempo.
  • Semua kewajiban yang harus dilunasi kepada pihak lain, seperti pertukaran aset, transfer uang tunai, penyediaan layanan atau jasa, serta kegiatan yang memberikan manfaat ekonomi sesuai dengan waktu atau kesepakatan yang telah ditentukan.
  • Kejadian bisnis atau transaksi yang telah terjadi dan mengharuskan entitas untuk memenuhi kewajibannya.
  • Liabilitas merupakan tanggung jawab entitas kepada pihak lain, baik itu kebijakan yang ditinggalkan atau kewajiban yang tidak dapat dihindari dalam penyelesaiannya.

Cara Menganalisa Liabilitas Usaha

Laporan liabilitas dalam sebuah perusahaan dapat berfungsi sebagai indikator penting bagi kesehatan finansial perusahaan tersebut. 

Oleh karena itu, pencatatan liabilitas harus dilakukan secara teliti, rinci, terstruktur, dan sistematis. Berikut adalah dua metode yang bisa digunakan untuk menganalisis liabilitas perusahaan:

Melalui Rasio Hutang Terhadap Aset

Dengan cara ini, kita perlu memastikan seberapa besar aset yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk menutupi kewajiban atau liabilitasnya. Rasio ini dihitung dengan membandingkan jumlah hutang dengan total aset. 

Jika jumlah hutang dapat ditutupi oleh aset yang ada dan hasilnya kurang dari 50%, maka perusahaan tersebut dapat terus beroperasi dengan lancar.

Menggunakan Rasio Hutang Terhadap Ekuitas

Dalam metode ini, rasio dihitung dengan membandingkan total hutang perusahaan dengan ekuitas yang dimilikinya. Idealnya, rasio ini tidak boleh lebih dari 50%. 

Jika lebih dari itu, perusahaan perlu mempertimbangkan pengurangan utang untuk menjaga kesehatan keuangan dan kelangsungan bisnis.

Meskipun liabilitas tidak selalu buruk bagi sebuah perusahaan, pengelolaannya harus dilakukan dengan hati-hati. Penggunaan liabilitas yang bijak bisa menjadi salah satu cara untuk mengembangkan perusahaan dan meraih kesuksesan. 

Namun, penting untuk tetap mengontrol jumlah liabilitas agar tidak melebihi kapasitas perusahaan untuk membayarnya. 

Tujuan utama dari liabilitas adalah untuk mendukung pertumbuhan, bukan malah membebani perusahaan hingga mengalami kesulitan finansial.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga catatan liabilitas secara terstruktur dan terorganisir. 

Dengan demikian, kita dapat memantau posisi keuangan perusahaan dan menjaga keseimbangan keuangan agar usaha dapat berkembang dengan maksimal. 

Selain itu, dengan pengelolaan liabilitas yang baik, perusahaan akan lebih mudah memperoleh sumber daya jika dibutuhkan di masa depan.

Contoh Liabilitas

Agar lebih mudah memahami konsep liabilitas, berikut adalah contoh kasus liabilitas yang terjadi di sebuah perusahaan:

Misalnya, Andi adalah seorang karyawan di PT Maju Jaya. Pada bulan Mei 2021, gaji yang diterima Andi sebesar Rp. 7.000.000, tunjangan anak Rp. 800.000, dan tunjangan transportasi Rp. 1.500.000. 

PT Maju Jaya juga memberikan asuransi kecelakaan sebesar Rp. 250.000, asuransi kematian Rp. 100.000, dan tunjangan hari tua Rp. 300.000. Dengan demikian, gaji kotor yang akan diterima Andi adalah Rp. 9.950.000.

Namun, gaji Andi akan dipotong untuk beberapa keperluan seperti dana pensiun Rp. 400.000, zakat Rp. 200.000, angsuran rumah Rp. 2.500.000, dan PPh 21 sebesar Rp. 425.000. 

Dengan demikian, gaji bersih Andi yang diterima pada bulan Mei 2021 adalah Rp. 6.425.000.

Dari situ, kewajiban yang harus diberikan oleh PT Maju Jaya kepada Andi adalah Rp. 9.950.000, yang berlaku selama Andi masih bekerja di perusahaan tersebut.

Ini menggambarkan bagaimana liabilitas digunakan dalam perusahaan untuk memenuhi kewajiban kepada pihak lain.

Dari penjelasan ini, kita bisa menyimpulkan bahwa liabilitas merupakan alat yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. 

Jika pemilik perusahaan menolak untuk menggunakan liabilitas, maka hal ini bisa menghambat kemajuan dan potensi perusahaan. Namun, perlu dipahami bahwa liabilitas berbeda dengan beban. 

Liabilitas biasanya digunakan untuk memperoleh aset guna mendukung operasional, sementara beban berfokus pada pengeluaran yang tidak langsung berwujud namun dapat meningkatkan pendapatan.

Liabilitas sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan masa pembayarannya: pertama, Liabilitas Jangka Pendek, yang harus diselesaikan dalam waktu kurang dari satu tahun; kedua, 

Liabilitas Jangka Panjang, yang jatuh temponya lebih dari satu tahun; dan ketiga, Liabilitas Kontinjensi, yaitu kewajiban luar biasa yang hanya muncul dalam kondisi tertentu.

Perhitungan liabilitas, terutama yang melibatkan rasio hutang terhadap aset dan ekuitas, bisa sangat rumit jika dilakukan secara manual, apalagi jika perusahaan memiliki banyak liabilitas. 

Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pencatatan, perusahaan membutuhkan aplikasi khusus yang memungkinkan pencatatan secara online.

Sebagai penutup, pengertian liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan, baik dalam bentuk utang maupun kewajiban lainnya, untuk mendukung operasional dan perkembangan bisnis.

Terkini

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB