IHSG Menguat Pagi Ini, Bursa Terdorong Sentimen Global

Selasa, 30 September 2025 | 13:18:17 WIB
IHSG Menguat Pagi Ini, Bursa Terdorong Sentimen Global

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan Selasa, 30 September 2025 di zona positif, menembus level 8.125,33 atau naik 2,09 poin (0,03 persen) dari penutupan sebelumnya di 8.123,24.

Pembukaan ini menandai sentimen optimistis pelaku pasar meski kenaikannya masih tipis.

Data perdagangan pagi menunjukkan sebanyak 268 saham menguat, sementara 153 saham melemah dan 189 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi pagi tercatat sebesar Rp 1,21 triliun dengan volume mencapai 2,43 miliar lembar saham. Aktivitas ini mencerminkan antusiasme investor untuk memanfaatkan peluang di awal pekan perdagangan.

Tim Riset PT Reliance Sekuritas memproyeksikan pergerakan IHSG masih berpotensi menguat dengan support di level 8.082 dan resistance pada 8.169. “Secara teknikal, IHSG masih berpotensi menguat dengan dukungan sentimen positif dari eksternal,” tulis tim riset tersebut.

Faktor eksternal menjadi salah satu penopang utama penguatan IHSG pagi ini. Pasar global, khususnya bursa Amerika Serikat (AS), mencatatkan kenaikan indeks utama pada penutupan perdagangan kemarin. Saham-saham teknologi yang menguat menjadi katalis positif, menular ke pasar Asia, termasuk Indonesia.

Investor domestik terlihat optimistis menyikapi kondisi ini, meski volatilitas tetap terjaga. Penguatan IHSG yang tipis namun konsisten menjadi indikasi pasar menunggu katalis berikutnya, baik dari rilis data ekonomi dalam negeri maupun perkembangan global.

Dari segi sektoral, beberapa sektor saham unggulan pagi ini menunjukkan pergerakan positif. Saham teknologi, perbankan, dan infrastruktur menjadi penopang utama indeks, mengikuti tren penguatan sektor serupa di bursa global. Sentimen positif dari saham blue chip turut mendorong stabilitas IHSG.

Analisis teknikal menyoroti pola perdagangan pagi ini yang cenderung sideways dengan bias menguat. Investor masih memantau level support dan resistance, sambil mengantisipasi rilis data ekonomi yang akan datang, termasuk data inflasi, produksi industri, dan laporan kinerja korporasi kuartal III 2025.

Peningkatan likuiditas di pasar modal pagi ini juga tercermin dari nilai transaksi yang menembus Rp 1 triliun di sesi awal. Volume perdagangan yang tinggi menunjukkan aktivitas investor institusi maupun ritel cukup signifikan, mencerminkan kepercayaan terhadap prospek pasar saham jangka pendek.

Sentimen eksternal lain yang mendukung penguatan IHSG adalah perkembangan ekonomi global yang relatif stabil. Pertumbuhan ekonomi AS yang masih positif, harga komoditas yang naik, serta kebijakan moneter regional yang kondusif menjadi faktor pendorong minat investor di pasar domestik.

Meski penguatan pagi ini masih tipis, analis menilai tren jangka menengah IHSG tetap positif. “IHSG menunjukkan potensi untuk menguat, tetapi investor tetap harus waspada terhadap volatilitas yang dapat muncul akibat faktor global maupun domestik,” ungkap Tim Riset PT Reliance Sekuritas.

Bursa regional Asia juga tercatat menguat mengikuti tren AS. Hal ini memberikan efek psikologis positif bagi investor Indonesia, yang cenderung menilai arah pergerakan indeks domestik berbanding lurus dengan pasar global.

Dengan kondisi ini, IHSG pagi ini menjadi cerminan optimisme pasar terhadap perkembangan ekonomi domestik dan global. Investor diimbau tetap memantau pergerakan indeks, berita korporasi, serta sentimen makro yang dapat mempengaruhi arah pasar sepanjang hari.

Kesimpulannya, penguatan IHSG di level 8.125 pada pembukaan perdagangan Selasa pagi ini didorong oleh kombinasi sentimen positif global dan aktivitas investor domestik. Pergerakan indeks yang tipis namun stabil menunjukkan pasar sedang menunggu katalis berikutnya, sambil tetap mempertahankan optimisme terhadap prospek jangka menengah.

Terkini