OpenAI Pimpin Daftar Perusahaan Swasta Paling Bernilai Global

Senin, 06 Oktober 2025 | 12:12:47 WIB
OpenAI Pimpin Daftar Perusahaan Swasta Paling Bernilai Global

JAKARTA - OpenAI resmi menjadi perusahaan swasta paling bernilai di dunia setelah melakukan penjualan saham karyawan dan mantan karyawan senilai 6,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 109 triliun).

Langkah ini mendorong valuasi OpenAI naik ke angka 500 miliar dollar AS (Rp 8.300 triliun), meningkat dari sebelumnya 300 miliar dollar AS.

Transaksi sekunder ini melibatkan SoftBank, Dragoneer Investment Group, dan Thrive Capital, menjadikan OpenAI sebagai perusahaan non-public paling mahal di dunia. Model transaksi sekunder ini populer di startup besar AS karena memberi likuiditas kepada pemegang saham internal sekaligus mempertahankan talenta AI.

Strategi Pertahankan Talenta dan Kinerja AI

Langkah OpenAI juga penting untuk mempertahankan talenta di tengah persaingan ketat dengan Meta dan Google. Meta dilaporkan menawarkan paket kompensasi "sembilan digit" untuk merekrut peneliti AI OpenAI. Dengan penjualan saham ini, perusahaan dapat memberi imbalan karyawan sekaligus menjaga tim riset tetap produktif.

Selain itu, OpenAI berencana mengucurkan 300 miliar dollar AS dalam lima tahun untuk membangun infrastruktur cloud bersama Oracle. Mereka juga menjalin kerja sama strategis dengan Nvidia dan SK Hynix untuk meningkatkan suplai chip memori dan mendukung ekspansi teknologi AI generatif.

Ekspansi Produk dan Model AI Terbaru

Penambahan valuasi OpenAI membuka peluang lebih besar untuk menghadirkan produk dan fitur baru. Pada Agustus 2025, OpenAI meluncurkan GPT-5, model AI terkuat untuk menulis, berpikir, dan coding dengan kemampuan reasoning mendekati manusia.

Selain itu, pekan ini diperkenalkan Sora 2, model video generatif terbaru yang menghasilkan video realistis dengan audio sinkron serta fitur interaktif seperti menyisipkan orang ke video. OpenAI juga merilis Sora, media sosial sepenuhnya berisi konten AI, untuk menambah inovasi di bidang generatif.

Pertumbuhan Finansial dan Pengeluaran Operasional

Meski terus melakukan inovasi, OpenAI juga "bakar uang" untuk memperluas layanan. Paruh pertama 2025, mereka mengucurkan 2,5 miliar dollar AS (Rp 41,5 triliun) untuk pengembangan, namun pendapatan yang diterima lebih besar, yaitu 4,3 miliar dollar AS (Rp 71,4 triliun).

Pendapatan yang lebih tinggi dari pengeluaran ini menunjukkan pertumbuhan finansial OpenAI tetap sehat, sekaligus menegaskan posisi perusahaan sebagai pemimpin teknologi AI global.

Dengan dukungan pendanaan dan inovasi berkelanjutan, OpenAI diharapkan terus memimpin tren industri AI generatif dan platform konten berbasis kecerdasan buatan.

Terkini