Pertalite Diminati Lagi Saat SPBU Swasta Alami Kekosongan BBM

Rabu, 08 Oktober 2025 | 10:00:30 WIB
Pertalite Diminati Lagi Saat SPBU Swasta Alami Kekosongan BBM

JAKARTA - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta kembali dipadati pengendara sepeda motor yang ingin mengisi bahan bakar jenis Pertalite.

Pantauan Kompas.com di SPBU kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, menunjukkan antrean panjang kendaraan di setiap nozzle Pertalite. Para pengendara terlihat sabar menunggu giliran, sementara petugas bekerja sigap melayani pengisian. Di sisi lain, beberapa mobil juga bersiap mengisi tangki di jalur kendaraan roda empat.

Antrean panjang ini muncul setelah sejumlah SPBU swasta yang biasa dikunjungi warga dilaporkan kosong atau tutup beberapa hari terakhir.

Situasi ini membuat warga yang sebelumnya mengandalkan SPBU swasta beralih kembali ke Pertamina. Beberapa pengendara tampak menyesuaikan pilihan BBM mereka demi ketersediaan dan keamanan bahan bakar.

Pilihan Warga Beralih ke Pertalite

Andi Prasetyo, 35, mengaku kembali mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina karena SPBU swasta favoritnya tutup. “Saya biasanya isi di SPBU swasta karena tempatnya lebih sepi dan harganya stabil, tapi sejak dua hari lalu tutup terus. Mau nggak mau balik lagi ke Pertamina,” kata Andi.

Meski mengetahui perbedaan nilai oktan antara Pertalite dan Pertamax, Andi kini memilih Pertalite karena merasa lebih aman setelah muncul isu dugaan pengoplosan Pertamax dengan Pertalite beberapa waktu lalu.

“Dulu saya rutin pakai Pertamax karena katanya lebih bagus buat mesin, tapi setelah muncul isu soal kualitas Pertamax yang isinya diduga campur Pertalite itu, saya jadi agak trauma,” tambahnya.

Pertimbangan Keamanan dan Ketersediaan BBM

Andi menilai, memilih Pertalite sementara lebih bijak dibanding risiko kualitas bahan bakar yang diragukan. “Sekarang pas swasta langka, saya pilih isi Pertalite. Ya mungkin kadar oktannya beda, tapi seenggaknya ngerasa lebih aman lah, kualitasnya sudah umum,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan pengendara lain, Agung, 42, yang juga beralih ke Pertalite untuk sementara waktu.

“Biasanya isi Pertamax karena motor saya lebih enak nariknya. Tapi setelah ramai berita soal Pertamax yang katanya dioplos, saya jadi mikir dua kali. Apalagi sekarang SPBU swasta yang jual RON tinggi banyak tutup. Jadi yaudah, saya isi Pertalite aja dulu,” ujarnya.

Harapan Warga untuk SPBU Swasta

Pengendara berharap SPBU swasta yang mengalami kelangkaan stok bahan bakar bisa segera beroperasi kembali. “Saya harap tutupnya cuma sementara. Kalau sampai permanen, repot banget. SPBU swasta itu bantu banget buat pengendara,” kata Agung.

Sementara itu, antrean panjang di SPBU Pertamina menunjukkan bagaimana masyarakat menyesuaikan pilihan mereka sesuai ketersediaan BBM dan rasa aman terhadap kualitas bahan bakar.

Fenomena ini juga menegaskan pentingnya kelancaran distribusi BBM, baik di SPBU Pertamina maupun swasta, agar kebutuhan pengendara dapat terpenuhi tanpa menimbulkan kekhawatiran.

Kondisi saat ini menunjukkan kombinasi antara ketersediaan dan kepercayaan terhadap kualitas menjadi faktor utama warga dalam memilih BBM. Pilihan sementara untuk Pertalite bukan sekadar soal harga atau performa, tetapi juga rasa aman dan kepastian kualitas bahan bakar yang digunakan sehari-hari.

Terkini