Batu Bara

Pasokan Listrik Lombok Terancam Gangguan, Jembatan Bakong Tak Bisa Dilalui untuk Pengangkutan Batu Bara dan BBM

Pasokan Listrik Lombok Terancam Gangguan, Jembatan Bakong Tak Bisa Dilalui untuk Pengangkutan Batu Bara dan BBM
Pasokan Listrik Lombok Terancam Gangguan, Jembatan Bakong Tak Bisa Dilalui untuk Pengangkutan Batu Bara dan BBM

JAKARTA — Pasokan listrik Pulau Lombok, yang sangat bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, kini terancam terganggu. Hal ini disebabkan oleh rusaknya Jembatan Bakong, yang merupakan jalur vital untuk pengangkutan batu bara dan bahan bakar minyak (BBM) seperti solar ke PLTU Jeranjang. Jembatan yang menghubungkan Lembar dan Gerung di Kabupaten Lombok Barat tersebut kini tidak dapat dilalui kendaraan besar, termasuk truk pengangkut batu bara dan BBM, yang berpotensi menyebabkan gangguan pasokan listrik di Pulau Lombok.

Jembatan Bakong ambruk dan kondisinya semakin parah setelah tiang pancang dan rangka tengahnya bergeser dan terlepas. Akibatnya, jembatan tersebut tidak aman untuk dilalui, bahkan untuk kendaraan kecil sekalipun. Hal ini tentu menambah kekhawatiran, mengingat jembatan tersebut merupakan salah satu penghubung utama antara dua kecamatan, Lembar dan Gerung, serta jalur utama untuk pengangkutan material penting bagi operasi PLTU Jeranjang.

Pentingnya Penanganan Segera

HL Winengan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Lombok Barat, menegaskan bahwa penanganan cepat terhadap kerusakan jembatan ini sangat penting. “Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTB karena jalan ini berada di bawah kewenangan provinsi. Kami juga telah bertemu dengan Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, serta Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB untuk menindaklanjuti permasalahan ini,” ujar Winengan.

Setelah dilakukan pengecekan kondisi jembatan oleh pihak terkait, ditemukan bahwa kerusakan yang terjadi pada jembatan Bakong cukup parah dan sangat berbahaya jika tetap digunakan. Winengan mengungkapkan, “Rangka tengah dan tiang pancangnya sudah bergeser dan terlepas, sehingga jembatan tidak bisa dilalui kendaraan. Jika dipaksakan, itu sangat berbahaya,” katanya menegaskan.

Sebagai langkah darurat, jalan tersebut kini ditutup untuk semua kendaraan, termasuk kendaraan roda empat, roda dua, dan pejalan kaki. Penutupan dilakukan demi mencegah terjadinya kecelakaan yang lebih besar dan kerusakan lebih lanjut pada struktur jembatan.

Dampak Terhadap Pasokan Listrik Lombok

Krisis ini tidak hanya memengaruhi akses transportasi bagi warga sekitar, tetapi juga memiliki dampak yang lebih besar terhadap pasokan listrik Pulau Lombok. Winengan menambahkan, “Jembatan ini sangat vital untuk pengangkutan batu bara dan solar yang digunakan untuk PLTU Jeranjang. Jika tidak segera diperbaiki, pasokan listrik Pulau Lombok bisa terganggu.” PLTU Jeranjang sendiri memiliki peran penting dalam penyediaan listrik untuk wilayah tersebut, dan terganggunya pasokan bahan bakar untuk pembangkit tersebut berisiko menyebabkan pemadaman listrik.

Menurut Winengan, masalah ini harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. “Jembatan ini menghubungkan dua kecamatan, Lembar dan Gerung, yang sangat penting untuk pengangkutan material energi. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah pusat bisa memprioritaskan penanganan jembatan ini, mengingat dampaknya yang sangat luas,” ujar Winengan.

Ia juga menegaskan pentingnya peran PLN dalam mengatasi masalah ini. “PLN berkepentingan besar dalam kelancaran operasi PLTU ini, karena pembangkit tersebut menyediakan pasokan listrik ke Pulau Lombok. Kalau ada alternatif jalan lain, tentu itu tidak sesuai dengan spesifikasi untuk pengangkutan batu bara yang bersifat berbahaya. Terlebih, jalan kabupaten tidak dirancang untuk menanggung beban berat dari angkutan batu bara, yang dapat merusak jalan tersebut,” tambahnya.

Alternatif dan Rencana Penanganan Jangka Panjang

Dalam upaya mencari solusi, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lombok Barat telah merencanakan perjalanan ke Jakarta pada 20 Februari 2025 untuk melakukan koordinasi dengan kementerian terkait. Dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi NTB dan Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB akan bergabung untuk membahas rencana penanganan kerusakan jembatan ini. Selain itu, tim dari Balai Jalan dan BPBD Provinsi NTB juga telah melakukan peninjauan lapangan untuk mencari jalur alternatif pengangkutan. Namun, mereka menghadapi kendala karena lebar dan kedalaman sungai yang harus dilalui untuk membuat jalur baru.

“Jalur alternatif ini terkendala oleh sungai yang terlalu lebar, sehingga akan membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk membangun jembatan baru di sana. Lebih baik kalau pemerintah pusat membangun jembatan baru daripada menghabiskan anggaran untuk jalur alternatif yang mungkin tidak efektif,” jelas Winengan.

Biaya Perbaikan Jembatan Bakong

Sementara itu, Hj. Lies Nurkomalasari, Plt. Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, menyampaikan bahwa untuk penanganan jangka panjang, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat. “Kami akan membawa proposal untuk penanganan jembatan ini, karena kerusakan jembatan ini akibat bencana alam. Untuk perbaikan, kami memperkirakan akan membutuhkan dana sekitar Rp50 miliar, dengan panjang bentang sekitar 87 meter,” ungkapnya.

Lies juga menambahkan bahwa meskipun sudah ada upaya untuk mencari jalur alternatif, namun kendala geografis dan keterbatasan anggaran menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, pembangunan jembatan baru menjadi opsi yang lebih efisien dan realistis untuk memastikan kelancaran pengangkutan batu bara dan BBM ke PLTU Jeranjang, serta menghindari gangguan pasokan listrik yang bisa berdampak buruk bagi seluruh Pulau Lombok.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Sebagai salah satu penghubung utama di Kabupaten Lombok Barat, Jembatan Bakong memiliki peran yang sangat vital, baik untuk kebutuhan masyarakat lokal maupun untuk sektor energi yang menyuplai listrik ke seluruh Pulau Lombok. Kerusakan parah pada jembatan ini mengingatkan akan pentingnya pemeliharaan infrastruktur dan kesiapan menghadapi bencana. Dengan rencana koordinasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB, harapan besar agar perbaikan jembatan ini dapat segera dilakukan dan pasokan listrik untuk Pulau Lombok dapat kembali terjaga dengan aman.

Di tengah tantangan ini, para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan PLN, diharapkan dapat mengambil tindakan cepat dan tepat agar masalah ini dapat segera teratasi. Jika tidak, gangguan pasokan listrik bisa berdampak luas pada kehidupan masyarakat, industri, dan sektor lainnya yang bergantung pada kelancaran aliran listrik di Pulau Lombok.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index