BBM

Diduga BBM di SPBU Kadubanen Tercampur Air, Pengendara Mengeluh Kendaraan Mogok

Diduga BBM di SPBU Kadubanen Tercampur Air, Pengendara Mengeluh Kendaraan Mogok
Diduga BBM di SPBU Kadubanen Tercampur Air, Pengendara Mengeluh Kendaraan Mogok

JAKARTA – Kejadian yang menghebohkan warga Pandeglang terjadi di Sarana Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kadubanen, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sejumlah pengendara melaporkan bahwa kendaraan mereka mengalami mogok setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU tersebut. Berdasarkan keluhan yang viral di media sosial, dugaan sementara adalah bahwa bensin yang dijual di SPBU Kadubanen tercampur air.

Insiden ini pertama kali mencuat ke publik lewat video yang diunggah di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar 38 detik, seorang pengendara motor terlihat mengeluhkan kondisi kendaraannya yang mendadak mogok setelah mengisi bensin di SPBU Kadubanen. Dalam video tersebut, pengendara motor berbicara dalam bahasa Sunda, menyatakan, “Motor marogok yeuh, nu diisi di POM bensin Kadubanen, marogok sabaraha motor iyeu?” yang artinya, "Motor pada mogok ini, yang diisi di POM bensin Kadubanen, mogok ada berapa motor ini?"

Keluhan serupa juga muncul dari pemilik akun Instagram dengan nama pengguna evan_ripandi29. Dalam komentar yang ia tulis di bawah video yang viral tersebut, ia menceritakan pengalaman pribadi yang membuatnya khawatir. "Saya juga kena tadi pagi jam setengah 6, pas abis isi langsung mogok motor, mana mau berangkat kerja, di cek busi segala macam nggak ada yang rusak, pas di turunin bensin air semua," ungkapnya.

Evan melanjutkan ceritanya dengan menjelaskan bagaimana ia langsung menindaklanjuti kejadian tersebut. "Langsung saya videoin sebagai tanda bukti, dan saya bawa bensin yang keisi airnya. Saya langsung samperin ke kantor SPBU Kadubanen, alhamdulilah langsung ditangani dengan baik dan diganti rugi,” tulisnya.

Pengelola SPBU Benarkan Terjadinya Insiden

Terkait dengan insiden tersebut, Pengawas SPBU Kadubanen, Ipul Saepulloh, memberikan konfirmasi bahwa kejadian tersebut memang benar terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Ia menjelaskan bahwa insiden ini terjadi akibat adanya permasalahan teknis pada peralatan di SPBU tersebut.

"SPBU Kadubanen sedang melakukan penggantian dispenser. Pada saat perbaikan, ternyata dombak atau corong tangki penghubung ke dispenser kemasukan air. Tanpa sepengetahuan kami, air tersebut merembes dari depan dan masuk ke dalam dombak," ungkap Ipul kepada awak media.

Ipul menjelaskan bahwa kebocoran tersebut tidak terdeteksi sebelumnya, sehingga ketika konsumen mengisi bensin, mereka tidak menyadari bahwa bahan bakar yang dikeluarkan tercampur air. Akibatnya, beberapa kendaraan yang mengisi bensin di SPBU tersebut mengalami masalah pada mesin dan mogok.

Jumlah Kendaraan yang Terkena Dampak

Ipul juga menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap kendaraan yang mengalami kerusakan akibat kejadian ini. "Ada sekitar 10 motor dan 3 mobil yang mogok. Kami sudah langsung memberikan ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan kepada konsumen yang terdampak," katanya.

Menurut Ipul, SPBU Kadubanen bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut dan memastikan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan yang cepat. "Kami sudah menangani permasalahan ini dengan baik, dan kami memastikan bahwa konsumen yang terdampak mendapat ganti rugi yang sesuai," tambahnya.

Ganti Rugi dan Tanggung Jawab SPBU

Terkait dengan ganti rugi, pihak SPBU Kadubanen mengaku telah memberikan kompensasi kepada para konsumen yang kendaraannya mogok. Sebagai bukti, beberapa pengendara yang terlibat dalam kejadian tersebut telah memposting bahwa mereka menerima ganti rugi berupa penggantian biaya perbaikan kendaraan.

Seorang pengendara motor, yang juga menjadi salah satu korban, mengungkapkan rasa syukurnya karena SPBU Kadubanen segera menanggapi keluhan para pengendara. "Meskipun kejadian ini mengganggu aktivitas saya, saya menghargai tanggapan cepat dari pihak SPBU yang telah mengganti kerugian yang saya alami," ujar pengendara tersebut.

Namun demikian, insiden ini tetap meninggalkan kekhawatiran bagi warga yang mengandalkan SPBU tersebut untuk mendapatkan BBM. Beberapa konsumen mengingatkan agar pihak SPBU lebih berhati-hati dalam memeriksa kualitas BBM yang dijual untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. "Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, karena bisa merugikan banyak orang yang tidak bersalah," kata salah seorang konsumen.

Pihak Berwenang Turut Membuat Klarifikasi

Menyikapi kejadian ini, sejumlah pihak terkait juga mulai melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terjadi lagi di SPBU lain. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengawasan distribusi BBM, mengungkapkan bahwa mereka akan memeriksa kondisi teknis SPBU untuk memastikan kepatuhan terhadap standar operasional yang berlaku.

"Ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh SPBU di Indonesia untuk lebih ketat dalam memantau kualitas BBM yang dijual. Kejadian seperti ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga dapat mencoreng reputasi SPBU dan operatornya," ujar seorang pejabat BPH Migas yang enggan disebutkan namanya.

Kepedulian Konsumen terhadap Kualitas BBM

Keputusan untuk mengisi bahan bakar di SPBU tidak hanya bergantung pada harga, tetapi juga pada kualitas bahan bakar yang dijual. Para pengendara berharap pihak SPBU lebih transparan mengenai kualitas BBM dan selalu memprioritaskan kepuasan dan keselamatan konsumen. Untuk itu, pengawasan yang lebih ketat terhadap kualitas dan distribusi BBM menjadi sangat penting agar kejadian serupa tidak terulang.

“SPBU harus melakukan pemeriksaan rutin terhadap kualitas BBM, termasuk memastikan tidak ada pencampuran air. Kami sebagai konsumen juga perlu lebih berhati-hati dan melaporkan jika ada masalah untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” kata seorang pengendara yang lain.

Kesimpulan

Peristiwa yang terjadi di SPBU Kadubanen ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap kualitas bahan bakar yang disediakan untuk publik. Meskipun pihak SPBU telah bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi kepada konsumen yang terdampak, kejadian ini memunculkan pertanyaan mengenai kualitas pengawasan dan pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak SPBU. Pemeriksaan lebih lanjut dari pihak berwenang dan kesadaran konsumen untuk selalu memeriksa kualitas BBM menjadi langkah penting guna mencegah kerugian serupa di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index