Pertolongan pertama saat asam lambung naik sangat penting untuk diketahui, terutama mengingat asam lambung kini menjadi masalah kesehatan yang umum dialami banyak orang.
Penyakit ini, yang dikenal juga dengan istilah GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), sering kali dipicu oleh konsumsi makanan tertentu.
Jika kamu memiliki riwayat penyakit ini, penting untuk lebih selektif dalam memilih makanan yang tidak membebani lambung.
Selain faktor makanan, kebiasaan sehari-hari juga dapat berperan besar dalam meningkatnya asam lambung. Oleh karena itu, memahami kebiasaan-kebiasaan yang perlu dihindari sangat penting.
Berikut ini beberapa kebiasaan yang bisa memicu naiknya asam lambung serta pertolongan pertama saat asam lambung naik yang bisa kamu lakukan.
Penyebab Asam Lambung Naik
1. Makan Berlebihan Secara Terlalu Sering
Kebiasaan makan terlalu banyak ternyata tidak hanya membuat perut terasa kenyang dan begah, tetapi juga berpotensi meningkatkan asam lambung.
Hal ini disebabkan oleh otot sfingter esofagus bagian bawah (LES) yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung. Ketika perut terlalu penuh, LES bisa meregang, menyebabkan katupnya tidak dapat menutup dengan rapat.
Akibatnya, makanan yang sudah tercerna di lambung bisa kembali naik ke kerongkongan, memicu refluks asam lambung.
Selain itu, makan dengan tempo cepat juga bisa memperburuk kondisi ini, karena menyebabkan perut membuncit dan meningkatkan kemungkinan asam lambung naik.
2. Obesitas atau Kelebihan Berat Badan
Penyebab lain yang sering tidak disadari adalah kelebihan berat badan. Kondisi ini mengganggu fungsi normal otot halus yang mencegah asam lambung naik.
Berat badan yang berlebih membuat tekanan pada otot-otot tersebut berkurang, sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa perih di ulu hati.
Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal sangat penting untuk mengurangi risiko masalah asam lambung.
3. Kebiasaan Berbaring Setelah Makan
Setelah makan, sebaiknya hindari langsung berbaring atau tidur. Posisi tubuh yang horizontal akan memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan. Sebaiknya beri jeda sekitar tiga jam sebelum berbaring, agar asam lambung tetap berada di lambung.
Jika kamu memiliki riwayat asam lambung, pastikan posisi tidur dengan kepala lebih tinggi daripada kaki, untuk membantu menjaga agar asam tetap di lambung.
4. Makan Makanan yang Memicu Asam Lambung
Beberapa jenis makanan, seperti makanan berlemak, pedas, atau tinggi minyak, dapat memperburuk kondisi asam lambung.
Makanan-makanan ini memerlukan waktu lama untuk dicerna, sehingga meningkatkan volume dalam lambung dan menekan otot sfingter. Akibatnya, asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan.
Beberapa makanan seperti jeruk, tomat, dan cokelat juga dikenal sebagai pemicu, jadi jika kamu merasakan gejala asam lambung setelah mengonsumsinya, lebih baik mengurangi atau menghindarinya.
5. Ngemil Dekat Waktu Tidur
Ngemil sesaat sebelum tidur bisa memicu naiknya asam lambung, apalagi jika cemilan yang dipilih mengandung bahan yang tidak ramah untuk lambung.
Sebaiknya pilih cemilan yang aman bagi penderita asam lambung, seperti buah-buahan yang tidak asam, kacang-kacangan, atau kue pretzel. Hindari juga makanan yang bisa merangsang produksi asam lambung berlebihan, seperti kopi atau makanan pedas.
6. Minuman Beralkohol, Soda, Kopi, atau Teh Berlebihan
Konsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau berkarbonasi juga dapat meningkatkan risiko asam lambung naik.
Minuman-minuman ini dapat mengiritasi lambung dan meningkatkan produksi asam. Oleh karena itu, batasi konsumsi minuman ini untuk menjaga kesehatan lambung.
7. Tekanan Pada Perut Saat Hamil
Bagi ibu hamil, terutama yang memasuki trimester kedua dan ketiga, tekanan dari rahim yang membesar bisa meningkatkan kemungkinan asam lambung naik.
Hormon progesteron yang tinggi juga membuat katup antara lambung dan kerongkongan lebih rileks, memperburuk gejala heartburn.
Sebaiknya ibu hamil makan dalam porsi kecil lebih sering dan hindari berbaring setelah makan untuk mengurangi risiko masalah ini.
8. Kebiasaan Merokok
Merokok dapat merusak fungsi LES, yang bertugas mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Selain itu, rokok juga meningkatkan sekresi asam lambung, yang memperburuk gejala asam lambung.
Oleh karena itu, mengurangi atau berhenti merokok sangat dianjurkan bagi penderita asam lambung.
9. Efek Samping Obat Tertentu
Beberapa obat-obatan, terutama obat pereda rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen, dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan memperburuk masalah asam lambung.
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah atau otot juga dapat berkontribusi pada masalah ini.
Jika kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu dan merasa gejala asam lambung memburuk, konsultasikan dengan dokter untuk alternatif pengobatan yang lebih aman.
Ciri-ciri Asam Lambung Naik
1. Mulut Terasa Asam atau Pahit
Saat asam lambung naik, zat asam dapat naik hingga ke bagian belakang tenggorokan (faring), menyebabkan rasa asam atau pahit di mulut.
Sensasi ini bisa terasa seperti ingin muntah atau tersedak, dan sering kali terjadi pada malam hari, terutama saat berbaring atau beristirahat.
2. Mengalami Regurgitasi Sampai Muntah
Ciri lain dari asam lambung yang naik adalah rasa mual yang berlanjut hingga muntah. Sering kali, cairan yang dimuntahkan terasa pahit, berwarna bening atau kuning.
Mual ini muncul akibat nyeri yang intens di lambung dan ulu hati, yang mengganggu pencernaan.
3. Mengalami Dispepsia
Dispepsia adalah kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan di perut bagian atas atau tengah.
Penderita asam lambung bisa mengalami rasa mual, mulas, sakit perut, perut kembung, sering bersendawa, dan bahkan muntah, yang mengindikasikan gangguan pencernaan yang terjadi.
4. Sakit Tenggorokan atau Radang
Naiknya asam lambung dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan radang. Gejala yang dapat muncul adalah suara serak, rasa sakit pada tenggorokan, bahkan sensasi seperti ada benjolan di tenggorokan.
Ini merupakan tanda bahwa asam lambung telah naik ke kerongkongan.
5. Mengalami Batuk Kering
Batuk kering sering kali muncul setelah tenggorokan terasa sakit. Ini merupakan reaksi alami tubuh untuk membersihkan tenggorokan dari zat asing, termasuk asam lambung.
Batuk kering ini bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa sebagai efek dari iritasi tenggorokan.
6. Mengalami Heartburn
Heartburn atau rasa panas di dada adalah gejala umum dari asam lambung yang naik. Nyeri dada ini terjadi karena asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan sensasi terbakar. Beberapa ciri heartburn antara lain:
Nyeri tidak menyebar ke bahu, punggung, atau lengan, berbeda dengan serangan jantung yang sering menyebabkan rasa sakit menyebar ke sisi kiri tubuh.
Rasa sakit lebih terasa setelah makan atau saat membungkuk.
Nyeri mereda setelah mengonsumsi obat asam lambung, seperti antasida.
Biasanya, nyeri ini tidak disertai keringat dingin.
Gejala ini penting untuk diperhatikan, karena heartburn bisa menjadi indikasi bahwa asam lambung naik ke paru-paru, yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Pertolongan Pertama saat Asam Lambung Naik
Asam lambung menjadi masalah kesehatan yang umum dialami banyak orang. Kondisi ini biasanya menyebabkan ketidaknyamanan yang dimulai dengan sensasi panas atau nyeri di dada, yang dikenal dengan istilah heartburn.
Gejala ini dapat menjalar ke bagian dada atau bahkan di belakang tulang dada. Selain itu, beberapa orang dengan asam lambung naik juga merasakan sensasi tidak nyaman di tenggorokan dan mulut yang terasa pahit atau asam.
Gejala ini sering kali berlangsung beberapa jam dan bisa memburuk setelah makan atau saat perut kosong. Jika gejalanya hanya muncul sesekali, kondisi ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, jika asam lambung naik terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu, bisa jadi ini merupakan tanda dari gastroesofageal reflux disease (GERD). Apa pun penyebabnya, asam lambung naik tentu saja mengganggu kenyamanan penderitanya.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama saat asam lambung naik untuk meredakan gejalanya.
1. Melepas Pakaian yang Terlalu Ketat
Tekanan pada perut dapat menjadi salah satu pemicu asam lambung naik. Oleh karena itu, langkah pertama yang dapat diambil ketika asam lambung kambuh adalah mengurangi tekanan pada perut.
Segera longgarkan ikat pinggang, celana, atau pakaian lain yang terasa sempit dan menyulitkan pernapasan.
Melepaskan pakaian yang ketat juga bisa membantu meredakan rasa tidak nyaman, termasuk mengurangi keringat dingin yang sering menyertai kondisi ini.
2. Cobalah Berdiri atau Duduk dengan Postur Tegak
Posisi tubuh yang tidak tepat seringkali dapat memperburuk kondisi asam lambung. Salah satu cara untuk mengurangi tekanan pada sfingter esofagus adalah dengan berdiri tegak atau duduk dengan postur yang benar.
Jika kamu sedang berbaring saat asam lambung naik, coba untuk bangun dan duduk. Jika sudah dalam posisi berdiri, pastikan untuk menjaga tubuh tetap tegak agar tidak memberi tekanan berlebihan pada area lambung.
3. Tinggikan Posisi Bantal
Asam lambung sering kali lebih terasa saat berbaring, terutama di malam hari. Jika kamu mengalami gejala asam lambung ketika tidur, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan meninggikan posisi bantal.
Mengatur posisi bantal agar lebih tinggi bisa membantu mengurangi refluks asam. Jika merasa belum cukup, kamu juga bisa mengganjal bagian tubuh atas dengan bantal untuk menjaga kepala dan pinggang tetap terangkat saat beristirahat.
4. Minum Campuran Air dan Soda Kue
Untuk mengatasi asam lambung yang naik, campuran air dan soda kue dapat menjadi solusi. Soda kue dikenal memiliki sifat alkali yang bisa membantu menetralisir keasaman di lambung.
Caranya cukup mudah, campurkan satu sendok teh soda kue ke dalam segelas air, dan minumlah secara perlahan. Hindari meneguknya dengan terburu-buru, karena bisa memperburuk kondisi asam lambung.
5. Konsumsi Suplemen Akar Manis
Sebagai alternatif alami, kamu bisa mencoba mengonsumsi suplemen akar manis untuk membantu meredakan asam lambung. Akar manis dipercaya dapat melindungi lapisan kerongkongan dengan meningkatkan produksi mukosa.
Namun, penting untuk berhati-hati, karena konsumsi akar manis yang berlebihan dapat berisiko meningkatkan tekanan darah dan menurunkan kadar kalium.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakannya secara rutin.
6. Menikmati Teh Jahe Hangat
Selain akar manis, jahe telah lama dikenal sebagai rempah-rempah yang efektif untuk mengatasi asam lambung. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan meminum teh jahe hangat begitu gejala asam lambung mulai terasa.
Teh jahe dipercaya dapat membantu meredakan ketidaknyamanan akibat refluks asam dan memberi rasa nyaman di tenggorokan.
7. Mengonsumsi Cuka Apel
Cuka apel juga sering digunakan sebagai salah satu cara alami untuk menetralisir asam lambung yang naik.
Berdasarkan beberapa penelitian, mencampurkan cuka apel dengan air dan mengonsumsinya setelah makan dipercaya dapat mengurangi gejala asam lambung.
Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan efektivitasnya sebagai pertolongan pertama saat asam lambung kambuh.
8. Menghentikan Kebiasaan Merokok
Merokok diketahui dapat memperburuk banyak kondisi kesehatan, termasuk asam lambung. Kebiasaan ini dapat menyebabkan sfingter esofagus bagian bawah melemah, sehingga memicu asam lambung naik ke kerongkongan.
Jika kamu mengalami gejala asam lambung, segera hentikan kebiasaan merokok. Dengan demikian, risiko serangan asam lambung lebih lanjut bisa dikurangi. Menghentikan merokok juga berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.
9. Mengonsumsi Obat Asam Lambung
Jika gejala asam lambung tidak kunjung reda, kamu bisa mengonsumsi obat yang tersedia di apotek, seperti antasida, H2 blockers, atau proton pump inhibitors.
Obat-obatan ini dapat membantu menurunkan kadar asam dalam lambung dan meredakan gejala refluks.
Sebaiknya, jika kamu merasa perlu, konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter untuk memastikan keamanan dan kesesuaian dengan kondisi kesehatanmu.
Sebagai penutup, mengambil langkah-langkah tepat sebagai pertolongan pertama saat asam lambung naik dapat membantu meredakan gejalanya dan mencegah kondisi menjadi lebih buruk.