JAKARTA - BPJS Kesehatan kini mengambil langkah strategis untuk memperkuat layanan kesehatan preventif bagi masyarakat Indonesia. Mulai September 2025, seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) diwajibkan mengikuti skrining kesehatan. Kebijakan ini bertujuan agar peserta lebih proaktif memantau kondisi kesehatan mereka dan melakukan pencegahan penyakit sejak dini, sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Langkah ini didasari Peraturan Presiden (Perpres) No. 59/2024 tentang Jaminan Kesehatan. Dalam regulasi tersebut, BPJS Kesehatan memiliki mandat untuk menyediakan layanan skrining riwayat kesehatan agar peserta dapat mendeteksi risiko penyakit sedini mungkin. Skrining ini difokuskan pada 14 jenis penyakit yang berpotensi membahayakan jika tidak terdeteksi lebih awal, termasuk penyakit kronis, kanker, hingga gangguan metabolisme.
14 Jenis Penyakit yang Menjadi Fokus Skrining
Jenis penyakit yang menjadi prioritas skrining BPJS Kesehatan meliputi Diabetes Mellitus, Hipertensi, Penyakit Jantung Iskemik (Ischaemic heart disease), dan stroke. Selain itu, penyakit seperti kanker leher rahim, kanker payudara, anemia pada remaja putri, tuberkulosis, hepatitis, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), talasemia, kanker usus, kanker paru, dan hipertiroid kongenital juga termasuk dalam daftar.
Deteksi dini terhadap penyakit-penyakit tersebut diyakini mampu menekan risiko komplikasi serius dan meningkatkan peluang penanganan yang tepat waktu. Dengan demikian, peserta JKN-KIS memiliki kesempatan lebih besar untuk menjaga kesehatan dan mencegah kondisi medis yang lebih parah di masa mendatang.
Akses Skrining Digital: Lebih Praktis dan Cepat
BPJS Kesehatan menghadirkan skrining yang dapat diakses secara digital, sehingga peserta tidak perlu datang langsung ke kantor. Ada beberapa kanal yang bisa digunakan, antara lain:
Website Resmi BPJS Kesehatan
Peserta dapat mengakses skrining melalui situs resmi di https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id/. Caranya cukup mudah: masukkan nomor kartu BPJS, tanggal lahir, dan kode captcha, kemudian lengkapi data diri seperti berat badan, tinggi badan, pendidikan, nomor telepon, dan kontak darurat. Selanjutnya, peserta akan menjawab 16 pertanyaan kesehatan secara jujur, menyimpan data, dan langsung melihat hasil skrining di layar.
Aplikasi Mobile JKN
Melalui aplikasi Mobile JKN, peserta dapat login, memilih menu “Skrining Riwayat Kesehatan”, mengisi data kesehatan, dan menyimpan informasi. Hasil skrining otomatis muncul di aplikasi, memudahkan peserta untuk mengevaluasi kondisi kesehatannya kapan saja dan di mana saja.
WhatsApp PANDAWA (08118165165)
Peserta juga bisa menggunakan WhatsApp PANDAWA untuk skrining. Dengan mengirim pesan ke nomor tersebut, pengguna tinggal mengikuti instruksi pengisian data hingga proses selesai. Layanan ini membuat skrining lebih fleksibel, terutama bagi peserta yang lebih nyaman menggunakan platform pesan instan.
Manfaat Skrining Kesehatan bagi Peserta JKN-KIS
Kewajiban skrining kesehatan merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup peserta JKN-KIS. Dengan skrining rutin, peserta bisa mengetahui risiko penyakit sejak dini, sehingga tindakan pencegahan atau pengobatan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. Deteksi dini juga membantu mengurangi biaya perawatan jangka panjang dan mencegah penyakit menjadi lebih parah.
BPJS Kesehatan menekankan bahwa skrining ini adalah bagian dari transformasi layanan kesehatan yang modern. Inovasi digital ini bahkan telah mendapatkan penghargaan sebagai bentuk pengakuan atas upaya BPJS Kesehatan dalam mempermudah akses layanan publik. Dengan teknologi digital, layanan skrining menjadi lebih cepat, efisien, dan dapat diakses oleh lebih banyak peserta tanpa hambatan geografis.
Cara Melaksanakan Skrining Secara Praktis
Peserta JKN-KIS kini memiliki pilihan yang lebih fleksibel untuk melakukan skrining kesehatan:
Via Website: Peserta tinggal mengisi data dasar, menjawab 16 pertanyaan kesehatan, dan hasil skrining langsung muncul.
Via Aplikasi Mobile JKN: Setelah login, peserta memilih menu skrining, mengisi formulir kesehatan, dan menyimpan data. Hasilnya muncul secara otomatis.
Via WhatsApp PANDAWA: Peserta mengikuti instruksi pengisian data melalui pesan, sehingga proses bisa dilakukan tanpa harus membuka website atau aplikasi khusus.
Kemudahan ini membuat skrining lebih inklusif dan memungkinkan semua peserta JKN-KIS, dari berbagai usia dan latar belakang, untuk lebih sadar akan kesehatan mereka.
Skrining Kesehatan untuk Masa Depan Lebih Sehat
Dengan dimulainya kewajiban skrining ini, BPJS Kesehatan menunjukkan komitmen serius terhadap layanan kesehatan preventif di Indonesia. Skrining rutin tidak hanya membantu peserta mendeteksi penyakit lebih awal, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih proaktif menjaga kesehatan.
Digitalisasi layanan skrining melalui website, aplikasi, dan WhatsApp memungkinkan peserta menjalani proses ini dengan cepat dan nyaman. Semakin cepat risiko terdeteksi, semakin besar peluang pengobatan yang efektif, sekaligus mencegah komplikasi serius.
Inisiatif ini menegaskan bahwa pencegahan penyakit dan pengawasan kesehatan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan mengikuti skrining kesehatan secara rutin, peserta JKN-KIS dapat menjaga kualitas hidup lebih baik, sejahtera, dan sehat.