JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang terdampak bencana dengan menyalurkan 2.000 paket sembako di Bali pada Rabu (17 September 2025). Bantuan ini tidak hanya menjadi wujud nyata solidaritas bagi korban banjir, tetapi juga mencerminkan semangat kemanusiaan yang terintegrasi dalam visi War On Drugs For Humanity.
Kegiatan sosial tersebut berlangsung bertepatan dengan kunjungan kerja Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, di Bali pada 17–18 September 2025. Penyaluran dilakukan di dua wilayah terdampak, yakni Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, serta Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara.
Penyerahan Bantuan Langsung ke Masyarakat
Di Desa Pemecutan Kelod, Kepala BNN RI secara langsung menyerahkan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir. Kehadiran orang nomor satu di BNN ini sekaligus menjadi simbol kepedulian institusi terhadap situasi darurat yang dihadapi masyarakat setempat.
Sementara itu, di Desa Ubung Kaja, bantuan disalurkan oleh Plt. Inspektur Utama BNN RI, Dicky Kusumawardhana, yang menyerahkannya secara simbolis kepada Perbekel Ubung Kaja, I Wayan Astika. Kegiatan ini juga turut didampingi Kepala BNN Provinsi Bali, Rudi Ahmad Sudrajat, yang memastikan penyaluran bantuan berjalan tepat sasaran.
Dialog dengan Warga dan Perangkat Desa
Tidak hanya menyerahkan bantuan, Kepala BNN RI Suyudi Ario Seto juga meluangkan waktu untuk berdialog dengan masyarakat serta perangkat desa. Ia ingin mendengar langsung aspirasi warga, baik terkait dampak banjir maupun tantangan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya.
Menurut Suyudi, bencana alam seringkali menghadirkan kerentanan baru, termasuk dalam aspek sosial. Karena itu, kegiatan bakti sosial ini didesain bukan hanya sebatas distribusi logistik, melainkan juga penguatan hubungan antara BNN dengan masyarakat sebagai mitra strategis dalam menjaga lingkungan yang sehat dan bebas dari narkoba.
“Kegiatan bakti sosial ini tidak hanya bertujuan membantu masyarakat terdampak bencana, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen institusi dalam mengintegrasikan nilai kemanusiaan dengan semangat War On Drugs For Humanity,” ujar Suyudi.
Integrasi Kemanusiaan dan Program Anti-Narkoba
Pernyataan Kepala BNN tersebut menegaskan bahwa penanganan narkoba tidak bisa dilepaskan dari aspek kemanusiaan. Melalui pendekatan ini, BNN berupaya menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat bahwa lembaga negara hadir tidak hanya dalam urusan penegakan hukum, tetapi juga dalam situasi darurat kemasyarakatan.
Sinergi antara bakti sosial dan program pencegahan narkoba menjadi semakin relevan, terutama di daerah rawan bencana. Saat masyarakat tengah berjuang bangkit dari musibah, dukungan moral dan sosial sangat penting untuk memperkuat ketahanan komunitas, termasuk dalam menghadapi ancaman narkoba.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Pemangku Kepentingan
Kunjungan kerja Kepala BNN RI ke Bali juga diharapkan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah. Kehadiran perangkat desa seperti Perbekel I Wayan Astika dalam penyaluran bantuan mencerminkan keterlibatan aktif pemangku kepentingan lokal dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
BNN menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, maupun organisasi setempat. Kolaborasi ini menjadi pondasi penting untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, serta bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Sinergi dalam Upaya Pencegahan
Bantuan yang diberikan di Bali memperlihatkan bahwa program War On Drugs For Humanity bukan sekadar slogan, melainkan upaya konkret mengintegrasikan kepedulian sosial dengan agenda nasional pemberantasan narkoba. Melalui kegiatan seperti ini, masyarakat tidak hanya menerima bantuan kebutuhan pokok, tetapi juga pesan moral bahwa upaya pencegahan narkoba adalah tanggung jawab bersama.
Selain itu, dialog yang dilakukan dengan warga memberi ruang partisipasi publik untuk menyampaikan kondisi nyata di lapangan. Informasi yang dikumpulkan dapat menjadi masukan penting bagi BNN dalam merumuskan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pesan Moral di Tengah Musibah
Bencana banjir yang melanda beberapa kawasan di Denpasar menjadi pengingat bahwa tantangan kemanusiaan bisa datang kapan saja. Di tengah situasi itu, BNN berupaya menghadirkan sisi humanis dari institusi yang selama ini identik dengan operasi penegakan hukum.
Kehadiran Kepala BNN bersama jajaran tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga menyalurkan harapan dan semangat agar masyarakat bisa bangkit dari musibah. Nilai inilah yang menjadi inti dari War On Drugs For Humanity—perang melawan narkoba yang berlandaskan pada kepedulian kemanusiaan.
Harapan ke Depan
Penyaluran 2.000 paket sembako di Bali diharapkan menjadi langkah awal dari rangkaian sinergi yang lebih luas antara BNN dan masyarakat. Dengan memperkuat koordinasi, BNN optimistis mampu membangun kepercayaan publik sekaligus memperkokoh dukungan terhadap upaya menciptakan Indonesia yang sehat dan bebas narkoba.
Kunjungan kerja Kepala BNN ke Bali diakhiri dengan komitmen untuk terus menghadirkan program yang mengedepankan kemanusiaan. Sinergi antara bakti sosial, edukasi pencegahan narkoba, dan pemberdayaan masyarakat akan menjadi kunci dalam menciptakan ketahanan sosial di daerah-daerah rawan bencana.
Bantuan 2.000 paket sembako dari BNN untuk korban banjir di Bali tidak hanya dimaknai sebagai distribusi logistik, melainkan juga sebagai wujud komitmen kemanusiaan. Dengan mengintegrasikan bantuan sosial ke dalam program War On Drugs For Humanity, BNN menegaskan bahwa perang melawan narkoba adalah bagian dari perjuangan kolektif membangun masyarakat yang sehat, aman, dan berdaya tahan tinggi.
Melalui kolaborasi bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan, BNN berupaya memastikan bahwa nilai kemanusiaan selalu hadir dalam setiap langkah penanganan narkoba. Dari Bali, pesan ini bergema: perang melawan narkoba adalah perang untuk kemanusiaan.
