JAKARTA - Provinsi Jawa Timur kembali menegaskan dominasinya sebagai daerah dengan kepemilikan kendaraan bermotor terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan data sistem Elektronik Registrasi dan Identifikasi (ERI) Korlantas Polri per September 2025, tercatat 20.036.572 unit kendaraan beroperasi di wilayah ini.
Angka tersebut menunjukkan betapa tingginya mobilitas masyarakat di provinsi yang dikenal dengan julukan Bumi Majapahit. Dari puluhan kabupaten dan kota, terdapat tiga daerah yang menjadi sorotan karena jumlah kepemilikan kendaraan bermotor yang sangat tinggi.
Fenomena ini memperlihatkan bagaimana perkembangan ekonomi, daya beli masyarakat, serta aktivitas perkotaan saling berkorelasi dengan kepemilikan kendaraan pribadi. Tidak heran jika wilayah dengan pertumbuhan ekonomi pesat menjadi yang terdepan dalam data ini.
Keterkaitan UMK dan Tingginya Jumlah Kendaraan
Menariknya, daerah dengan kepemilikan kendaraan terbanyak di Jawa Timur ternyata juga merupakan wilayah dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tertinggi. Hal ini menegaskan bahwa daya beli masyarakat memiliki hubungan erat dengan kepemilikan kendaraan bermotor.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebelumnya telah menetapkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2025 sebesar 6,5 persen atau setara Rp 140.741. Dengan keputusan ini, UMP Jatim naik menjadi Rp 2.305.985.
"Keputusan ini diambil dengan memperhatikan rasa keadilan, serta mempertimbangkan kondisi perekonomian dan ketenagakerjaan yang berkembang di Jatim," ujar Adhy. Kenaikan tersebut secara otomatis berdampak pada naiknya UMK di seluruh kabupaten dan kota Jawa Timur.
Kota Surabaya menjadi wilayah dengan UMK tertinggi di Jatim, yakni mencapai Rp 4,9 juta. Tingginya pendapatan masyarakat ini membuat kebutuhan kendaraan pribadi meningkat, baik untuk mendukung aktivitas kerja maupun mobilitas keluarga.
Tiga Wilayah dengan Kendaraan Terbanyak
Berdasarkan catatan ERI Korlantas Polri, berikut adalah tiga daerah dengan jumlah kendaraan bermotor terbanyak di Jawa Timur.
-Kota Surabaya
Sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat ekonomi, Surabaya menempati posisi pertama. Kota Pahlawan tercatat memiliki 3.079.631 unit kendaraan. Angka ini sekaligus mencerminkan padatnya arus transportasi dan tingginya aktivitas warganya.
-Kabupaten Sidoarjo
Bertempat bersebelahan dengan Surabaya, Sidoarjo menjadi penopang utama kawasan metropolitan. Kabupaten ini mencatat 1.456.430 unit kendaraan bermotor. Posisinya sebagai kawasan industri dan penyangga ibu kota provinsi membuat jumlah kendaraan di daerah ini terus meningkat.
-Kabupaten Malang
Wilayah yang dikenal dengan destinasi wisata dan pusat pendidikan ini berada di posisi ketiga. Kabupaten Malang memiliki 1.144.743 unit kendaraan bermotor. Kehadiran sektor pariwisata dan pendidikan ikut mendorong kebutuhan kendaraan masyarakat di daerah ini.
Tiga besar daerah tersebut sekaligus memperlihatkan bagaimana kepadatan aktivitas urban dan industri menjadi pendorong utama tingginya kepemilikan kendaraan bermotor di Jawa Timur.
Implikasi Pertumbuhan Kendaraan bagi Jawa Timur
Lonjakan jumlah kendaraan bermotor di Jawa Timur membawa berbagai dampak, baik positif maupun tantangan. Dari sisi ekonomi, tingginya kepemilikan kendaraan menandakan meningkatnya daya beli masyarakat dan pertumbuhan aktivitas bisnis.
Namun, peningkatan jumlah kendaraan juga berpotensi menimbulkan masalah baru seperti kemacetan, kebutuhan infrastruktur jalan yang lebih memadai, serta tekanan terhadap kualitas lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah daerah diharapkan mampu mengelola perkembangan ini dengan baik.
Ketersediaan transportasi publik yang memadai juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi beban jalan raya. Selain itu, kebijakan ramah lingkungan seperti penggunaan kendaraan listrik bisa menjadi salah satu solusi jangka panjang.
Meski begitu, catatan kepemilikan kendaraan ini tetap menjadi indikator positif bagi perkembangan ekonomi Jawa Timur. Dengan daya beli masyarakat yang terus meningkat, aktivitas mobilitas di provinsi ini diyakini akan terus menjadi motor penggerak perekonomian.
Data terbaru memperlihatkan bahwa Jawa Timur adalah provinsi dengan kepemilikan kendaraan bermotor terbanyak di Indonesia. Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Malang menempati tiga besar dengan jumlah kendaraan fantastis.
Korelasi antara kenaikan UMK dengan tingginya kepemilikan kendaraan menjadi hal menarik untuk dicermati. Tingginya pendapatan mendorong daya beli, termasuk dalam pembelian kendaraan bermotor.
Dengan terus bertambahnya jumlah kendaraan, pemerintah daerah ditantang untuk menata infrastruktur dan transportasi publik yang lebih baik. Jika hal itu dilakukan, perkembangan positif ini tidak hanya mencerminkan daya beli, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jawa Timur.