BMKG

BMKG Beberkan Penyebab Suhu Panas Ekstrem Yang Melanda Indonesia

BMKG Beberkan Penyebab Suhu Panas Ekstrem Yang Melanda Indonesia
BMKG Beberkan Penyebab Suhu Panas Ekstrem Yang Melanda Indonesia

JAKARTA - Beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini dilanda suhu panas yang cukup menyengat.

Kondisi ini banyak dikeluhkan masyarakat karena terasa lebih terik dari biasanya, terutama pada siang hari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang membuat suhu udara melonjak dalam beberapa hari terakhir.

Deputi Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, menegaskan bahwa fenomena panas ini erat kaitannya dengan musim kemarau yang masih berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia.

Dampak Musim Kemarau dan Monsun Timur

Menurut Andri, udara yang lebih kering serta kondisi langit cerah pada musim kemarau membuat paparan sinar matahari semakin intens. Akibatnya, suhu maksimum di beberapa daerah bisa melebihi 35 derajat Celsius.

Data mencatat, suhu tertinggi terjadi di Makassar, yang sempat mencapai 37 derajat Celsius. Wilayah lain yang terdampak mencakup sebagian Sulawesi, Nusa Tenggara, Jawa, hingga Kalimantan.

Selain itu, angin Monsun Timur dari Australia juga membawa massa udara kering ke wilayah Indonesia. Hal ini mengurangi kelembapan udara sehingga hawa panas lebih terasa.

Peran Siklon Tropis Bualoi dalam Pola Cuaca

BMKG juga mengungkapkan peran Siklon Tropis Bualoi yang terbentuk di utara Indonesia. Fenomena ini menyebabkan berkurangnya peluang hujan di wilayah selatan ekuator.

Siklon Bualoi menarik uap air ke pusat pergerakannya, sehingga beberapa daerah di Indonesia justru mengalami peningkatan suhu siang hari. Kondisi ini membuat masyarakat merasakan hawa panas yang lebih menyengat.

Meski begitu, Andri menyebut keberadaan siklon tidak memberikan dampak langsung pada keseluruhan wilayah Indonesia. Sebaliknya, beberapa daerah seperti Aceh, Sumatra Utara, dan Kepulauan Riau justru mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Prediksi dan Antisipasi BMKG ke Depan

Berdasarkan analisis terkini, Siklon Tropis Bualoi terpantau di daratan Laos bagian selatan. Dalam 24 jam ke depan, intensitasnya diperkirakan melemah menjadi kategori rendah.

BMKG memprediksi siklon tersebut akan punah setelah memasuki daratan Myanmar. Dengan demikian, pola cuaca di Indonesia secara bertahap akan kembali normal.

Masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai kondisi suhu tinggi selama musim kemarau berlangsung. Penggunaan pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan menjadi penting untuk mengurangi risiko kesehatan akibat paparan panas ekstrem.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index